SELAMAT DATANG DI BLOG EKONOMI DAN STATISTIKA <<<<<<<<>>>>>>>>>>> >>>>> MARI MEMBANGUN BANGSA INDONESIA YANG MAJU DAN SEJAHTERA <<<<<<<<<<

Saturday 7 December 2019

Kemana Arah Pembangunan Ekonomi Indonesia

Pembangunan Ekonomi Indonesia yang dilakukan sampai saat ini sudah berada pada jalur yang benar dengan menciptakan pertumbuhan ekonomi berkualitas menurut Sri Mulyani Indrawati "Persoalannya lebih ke kualitasnya, bukan pada direction. kalau ada yang lebih cepat, pemerintah juga ingin lebih cepat" Kata beliau saat di temui usai menghadiri rapat bersama Badan Anggaran DPR RI di Kompleks DPR/MPR, Senaayan Jakarta pusat, senin, 22 juli 2019. Arah pembangunan Indonesia saat ini telah mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yang dapat dilihat dari indikator seperti angka kemiskinan, pengangguran, dan indeks pembangunan manusia yang semakin rendah (Sri Mulyani). Dalam catatan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), sejumlah indikator menunjukkan beberapa perbaikan dari 2015 hingga 2019. Pertama, sepanjang tahun tersebut, tercipta 11,19 juta kesempatan kerja baru. Angka ini melampaui target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN 2015-2019 yang sebesar 10 juta kesempatan kerja. Kedua, tingkat pengangguran terbuka ditekan menjadi 5,01 persen pada Februari 2019. Angka ini merupakan yang terendah sejak krisis moneter 1997/1998. Ketiga yaitu indeks pembangunan manusia yang mengalami kenaikan rata-rata mencapai 0,89 persen. Bappenas menyebut angka ini masuk dalam kategori tinggi.

Wednesday 14 August 2019

Inovasi, Daya Saing Ekonomi dan SDM Indonesia


Menurut laporan Global Innovation Index (GII) tahun 2019 , tingkat inovasi Negara Indonesia dengan skor 29,8 tidak berubah dibandingkan dengan tahun lalau yaitu berada pada peringkat ke 85 dari 129 Negara, Jauh di bawah Singapura (8) Malaysia (35), Vietnam (42), Thailand (43) Filiphina (54) dan Brunei Darussalam (71). GII menggunakan 80 indikator untuk menilai tingkat inovasi dari 129 negara pada tahun 2019 diantaranya investasi, penelitian dan pengembangan, hak paten internasional, pemgembangan aplikasi modail dan ekspor produk beteknologi tinggi.  Direktur Jenderal World Intellectual Property Organization (WIPO) Francis Gurry menyatakan, peringkat GII menunjukkan bahwa negara yang memprioritaskan inovasi dalam kebijakannya telah melihat peningkatan signifikan dalam peringkat mereka. Kebanyakan klaster penghasil inovasi sains dan teknologi terdapat di Amerika Serikat, China , dan German, sementara Brazil, India, Iran, Rusia, dan Turki juga termasuk dalam peringkat 100 besar. Lima daerah teratas penghasil inovasi dunia di antaranya Tokyo-Yokohama (Jepang), Shenzen-Hong Kong (China), Seol (Korea Selatan), Beijing (China), dan San Jose-San Fransisco (Amerika Serikat).



Daya Saing Ekonomi Negara Indonesia pada tahun 2019 menduduki peringkat ke 32 Dunia atau naik 11 peringkat dari tahun sebelumnya yang berada di posisi ke-43 (IMD World Competitiveness Ranking 2019).  IMD menggunakan empat indikator utama dalam penilaiannya, yakni kinerja ekonomi, efisiensi pemerintahan, efisiensi bisnis, dan infrastruktur. Indonesia menunjukkan perbaikan daya saing yang paling menggembirakan di kawasan Asia Pasifik. Hal ini berkat perbaikan efisiensi di sektor pemerintahan, pembangunan infrastruktur, dan iklim bisnis. IMD juga menyebut salah satu keunggulan Indonesia adalah upah buruh yang rendah dibandingkan 63 negara lainnya di Asia Pasifik. Dalam daftar tersebut, Indonesia berada berada di bawah Jepang dan Prancis yang berada di posisi ke-30 dan ke-31. Adapun Republik Ceko dan Kazakhstan berada di bawah Indonesia, masing-masing di posisi ke-33 dan ke-34..

Keterampilan dari sumber daya manusia (SDM) Indonesia menduduki peringkat keempat di antara negara-negara di Asia Tenggara. Hal tersebut berdasarkan salah satu pilar penilaian dalam Indeks Daya Saing Global (GCI) yang dirilis oleh World Economy Forum (WEF) pada 2018. Di peringkat pertama ada Singapura, kemudian disusul Malaysia dan Brunei Darussalam. Secara global, peringkat Indonesia terpaut cukup jauh dengan negeri jiran. Berkaca dari hal tersebut, pemerintah menggalakkan berbagai program seperti pelatihan vokasi, pemagangan berbasis kompetensi di perusahaan, hingga melakukan sertifikasi kompetensi. Salah satu pendekatan GCI adalah human-centric approach yakni penilaian tentang keterampilan SDM. Penilaian ini mencakup efektivitas tahun pendidikan, tingkat pelatihan staf, kualitas pelatihan vokasi, dan skillset lulusan. Selain itu meliputi keterampilan digital, kemudahan menemukan karyawan terampil, ekspektasi periode pendidikan, berpikir kritis dalam proses pembelajaran, hingga rasio murid-guru pada pendidikan dasa



Friday 2 August 2019

Penggolongan Statistika

Statistika adalah Suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan data statistik dan fakta yang benar serta mencakup teknik-teknik pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, menarik kesimpulan dan selanjutnya dapat digunakan untuk membuat kebijakan/keputusan. (Riduwan,2010). Analisis statistik adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengolah data penelitian dengan mengunakan metode statistik untuk menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat. Menurut Dergibson dan Sugiarto (2002) Statistika diklasifikasikan menjadi dua yaitu Satistika Deskriptif dan Statistika Inferensial. 

Statistika deskriptif 
Statistika Deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna (Ronald, 1993). Statistika deskriptif hanya memberi informasi terkait dengan data yang ada tanpa menarik kesimpulan tentang gugus induknya atau populasinya. Dengan Statistika deskriptif, suatu data yang diperoleh dapat tersaji dengan ringkas dan memberikan informasi tentang data tersebut. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data (rata-rata, median, modus) ukuran letak (quartil, desil, persentil), ukuran penyebaran data (Range, Jangkauan Kuartil, Deviasi Rata-rata Absolute, simpangan baku atau standardeviasi, variance), serta kecenderungan suatu gugus data.
Statistik inferensial 
Statistika Inferensial adalah sebuah metode yang dapat digunakan untuk menganalisis sebagian kecil dari data induknya (sampel) sampai dengan meramalkan dan menyimpulkan terhadap kelompok data induknya atau populasi. Statistika inferensial mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data atau sampel untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data induknya atau populasi (Ronald, 1993;  Dergibson & Sugiarto, 2002). Dalam statistika inferensial diadakan pendugaan parameter, membuat hipotesis, serta melakukan pengujian hipotesis tersebut sehingga sampai pada kesimpulan yang berlaku umum. Metode analisis dalam statistika inferensial antara lain T-test, Anova, Anacova, Analisis koerelasi dan regresi, Analisis jalur, Structural equation modelling (SEM) dan metode analisis lain sesuai dengan tujuan menganalisis data tersebut. Selanjutnya statistika inferensial dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Statistik Parametris
Statistik Parametris Adalah bagian statistik yang digunakan untuk menganalisis data Interval atau Rasio yang parameter populasinya harus memenuhi syarat-syarat tertentu berupa syarat berdistribusi normal (Normalitas) dan memiliki varian yang homogen (Homogenitas).
b. Statistik Non Parametris
Statistik Non Parametris Adalah bagian statistik yang digunakan untuk menganalisis data Nominal dan Ordinal yang parameter populasinya Tidak memenuhi syarat-syarat Normalitas dan Homogenitas.

Perbedaan antara statistika Deskriptif dan Inferensial
Statistik deskriptif hanya terbatas dalam menyajikan data dalam bentuk tabel, diagram, grafik, dan besaran lain seperti mean, median, modus dan lainnya, sedangkan statistik inferensial selain mencakup statistik deskriptif juga dapat digunakan untuk melakukan estimasi dan penarikan kesimpulan terhadap populasi dari sampelnya. Untuk sampai pada penarikan kesimpulan statistik inferensia melalui tahap uji hipotesis dan uji statistik.

Referensi
Dergibson Siagian & Sugiarto. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi, halaman 4-6". 2002. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. ISBN 979-655-924-2
Riduwan, M.B.A., 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Alfabeta, Bandung
Ronald E.Walpole. Pengantar Statistika, halaman 2-5". 1993. Jakarta: PT Gramedia Pustaka  Utama. ISBN 979-403-313-8

Friday 19 July 2019

Konsep Dasar Ekonomi Makro


Pengertian
Ekonomi adalah studi bagaimana masyarakat menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memproduksi komoditas atau produk yang bernilai dan mendistribusikanya kepada masyarakat luas. Esensi:
1. Pernyataan tentang kelangkaan (scarcity)
2. Penggunaan sumberdaya dengan cara yang paling efektif à efisien


Ekonomi Makro
Ekonomi Makro adalah studi tentang perilaku ekonomi secara keseluruhan. Ekonomi makro membicarakan hal-hal agregat seperti Pendapatan Nasional, Pengangguran, Inflasi, Tingkat Suku bunga dan lain sebagainya. Peristiwa-peristiwa makroekonomi muncul dari interaksi banyak individu yang mencoba memaksimalkan kemakmurannya. Karena variabel agregat adalah jumlah variabel-variabel yang mendeskripsikan keputusan-keputusan individu, studi makroekonomi didasarkan pada landasan-landasan mikroekonomi.

Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro adalah studi tentang harga, jumlah barang dan pasar secara individu. Ekonomi Mikro membicarakan bagaimana rumah tangga dan Perusahaan membuat keputusan dan bagaimana berinteraksi dalam pasar. Dalam mikroekonomi, individu memilih  memaksimalkan tingkat kepuasan (utility) dengan batasan anggaran. Misalkan struktur pasar, permintaan dan penawaran individu, indifferent curve, dan lain-lain.

Mengapa kita perlu Belajar Ekonomi Makro?
Makro Ekonomi dapat mempengaruhi Kesejahteraan Masayrakat, misalnya membicarakan pengangguran, dan masalah social lainnya.
Makro Ekonomi dapat mempengaruhi kesejahteraan seseoang, misalnya membicarakan tentang pendangguran, peningkatan pendapatan dan suku bunga.
Ekonomi Makro dapat mempengaruhi Politik dan peristiwa-peristiwa yang update atau baru, misalnya inflasi dan pengangguran pada saat pelaksanaan pemillu

Tujuan Ekonom Makro
  1. Output
  2. Mengurangi tingkat penagguran
  3. Menjaga Inflasi
  4. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat
  5. Harga Stabil


Masalah Utama dalam Perekonomian
1. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah (masalah dalam jangka panjang). Kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa dari periode ke periode lainya yang meningkat disebabkan karena faktor2 produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menam-bah jumlah barang dan modal. Tenaga kerja yang digunakan juga berkembang. Disamping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan mereka.

2.Ketidakstabilan kegiatan ekonomi
Perekonomian tidak selalu menggunakan semua faktor produksi yang tersedia, termasuk tenaga kerja yang tersedia, sehingga kegiatan ekonomi bisa berfluktuasi (titdak stabil). Kekurangan pengeluaran agregat menyebabkan sebagian tenaga kerja menganggur dan perekonomian tidak akan mewujudkan pendapatan nasional potensial. Pendapatan nasioal yang sebenarnya terwujud dari tahun ke tahun berfluktuatif di bawah potensialnya. Pendapatan nasional potensial, yaitu tingkat pendapatan nasional yang dicapai apabila tenaga kerja sepenuhnya digunakan. Garis pendapatan nasional potensial yang semakin naik menggambarkan bahwa faktor produksi yang sekmakin banyak digunakan dari tahun ke tahun dan kemajuan teknologi yang menaikkan produktivitas menyebabkan semakin banyak produksi nasional yang dapat diwujudkan

3. Pengangguran
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi tidak dapat memperolehnya. Faktor utama pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat. Faktor lainnya (1) menganggur karena ingin mencari kerja lain yang lebih baik, (2) pengusaha menggunakan peralatan produksi moderan   (3) ketidak sesuaian di antara keterampilan pekerja yang sebenarnya dengan keterampilan yang diperlukan dalam industri-industri Akibat buruk pengangguran. Pengangguran mengurangi pendapatan masyarakat dan ini mengurangi tingkat kemakmuran yang mereka capai.  Pengangguran menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi konsumsinya. Selain itu dapat menganggu taraf kesehatan keluarga. Penangguran yang berkepanjangan menimbulkan efek psikologis yang buruk pada penganggur dan keluarganya

4. Kenaikan harga-harga (inflasi)
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Faktor penyebab inflasi, yaitu (1) Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa, (2) Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah. (3) Kenaikan harga barang yang diimpor, penambahan penawaran uang, kekcacuan politik  dan Neraca pembayaran

5. Neraca pembayaran
Neraca Pembayaran adalah suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri dan sebaliknya dalam satu tahun tertentu Dua neraca penting dalam suatu nerca pembayaran adalah (1) neraca perdagangan yang menunjukkan perimbangan diantara ekspor dan impor (2) neraca keseluruhan yang menunjukkan perimbangan di antara keseluruhan aliran pembayaran ke luar negeri dan penerimaan dari luar negeri. Defisit neraca pembayaran berarti pembayran ke luar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri. Penyebabnya adalah impor melebihi ekspor dan pengaliran modal yang terlalu banyak ke luar negeri. Defisit dalam neraca pembayaran menimbulkan efek buruk terhadap kestabilan ekonomi negara.  Defisit sebagai akibat dari impor yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan dalam kegiatan ekonom dalam negeri karena konsumen menggantikan barang dalam negeri dengan barang impor. Harga valuta asing akan meningkat dan menyebabkan harga barang2 impr bertambah mahal onomi sebagai akibat pemerintahan yang kurang bertanggung jawab Akibat buruk inflasi, antara lain cenderung menurunkan taraf kemakmuran segologan besar masyarakat. Upah riil pekerja akan merosot yang berarti menurunkan daya beli masyarakat Prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi semakin memburuk bila inflasi tidak dapat dikendalikan


Dampak Penurunan BI rate terhadap Perekonomian


Akhirnya tingkat suku bunga BI rate diturunkan sebesar 25 basis point dari 6% menjadi 5,75% pada tanggal 18 Juli 2019. Sejak bulan Desember 2018 tingkat suku bunga 6% di pertahankan pemerintah. BI rate merupakan suku bunga Acuan yang mencerminkan sikap kebijakan moneter yang ditetapkan Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate juga merupakan indikasi baik buruknya Perekomian suatu Negara.  Semakin rendah tingkat suku bunga maka akan mendorong kalangan pelaku usaha untuk mengembangkan usaha dengan meminjam ke Lembaga keuangan karena biaya pinjam/modal rendah. Hal ini tentunya akan mendorong aktivitas perekonomian yang berarti dapat menyarap tenaga kerja. Pernyerapan tenaga kerja ini akan meningkatkan daya beli masyarakat yang akan berdampak pada permintan. Adanya permintaan yang cukup dari masayrakat akan mendorong aktivitas perekonomian berkembang dan seterusnya sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi seiring dengan meningkatkan aktitivitas perekonomian.  Namun di lapangan sering terjadi penurunan BI rate tidak serta merta diikuti oleh Perbankan, Perbankan membutuhkan waktu yang cukup untuk menyesuaikan perubahan BI rate. Namun pelaku pasar Keuangan seperti di Bursa Efek Indonesia Perubahan BI rate di respon Positif dengan meningkatnya IHSG pada hari yang sama pengumuman Penuruan BI Rate.









Thursday 18 July 2019

Analisis Regresi


Regresi berasal dari kata regress yang artinya rata-rata. Gudjarati (2015) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung dan variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Analisis regresi adalah metode statistika yang digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. variabel bebas (Independent) biasanya simbolnya "X" dan merupakan variabel yang akan memberikan pengaruh terhadap variabel terikat. Sedangkan variabel terikat (Dependent) biasanya disimbolkan dengan "Y" yang merupakan variabel yang akan di pengaruhi oleh variabel bebasnya. Bila diharuskan memiliki satu dari beberapa model regresi yang akan digunakan sebagai model penelitian maka kita dapat mengambil model yang terbaik dengan mempertimbankan hal-hal sebagai berikut:
1. Nilai R yang besar,
2. Nilai R2 yang besar, dan
3. Standard error yang kecil.

Regeresi dibedakan menjadi dua yaitu Regresi Linier dan Non Linier. 

A. Regresi Linier dibedakan lagi menjadi dua yaitu:


1. Regresi Linier Sederhana 
     Regresi Sederhana adalah analisis data yang hanya terdiri dari satu variabel bebas (X) dan satu           variabel terikat (Y). secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut;:
   
      Y = a + bX + e
 
   keterangan:
    a : konstanta
    b : koefisien regresi
    x  : variabel bebas
    y  : Variabel terikat
    e  : error
2. Regresi Linier Berganda (Multiple Regression)
Regresi linier berganda adalah analisis regresi yang terdiri lebih dari satu variabel bebas (X) dan  satu  variabel terikat (Y). secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut

             Y = a + b1X + b2X2 +...................... biXn + e
   
  Keteranagan:
    a : konstanta
    bi : koefisien regresi
    X1,2,n  : variabel bebas
    Y  : Variabel terikat
    e  : eror


B. Regresi Non Linier
    Analisis regresi merupakan suatu analisis anatara variable independent (X) dengan varabel dependent (Y), dimana diasumsikan bahwa X mempengaruhi Y secara exponensial, kuadratik, kubik, logaritmik, invers ataupun bentuk lainnya. Regresi non linier merupakan salah satu metode untuk memperoleh model non linier yang menyatakan veriabel dependen dan independen. Apabila hubungan fbgsi antara variabel bebas X dan variabel tidak bebas Y bersifat non linier, yaitu penyebaran data Xi dan Yi tidak mengikuti garis lurus tetapi membentuk suatu bentuk kurva tertentu atau parabolik, katakanlah kurva eksponensial, maka analisis regresi yang cocok untuk menerangkan hubungan antara X dan Y tersebut adalah analisis regresi non linier sederhana.
Regresi nonlinier Model Kuadratik adalah model regresi yang parameternya adalah nonlinier artinya apabila diturunkan terhadap parameternya sendiri maka hasil yang didapat masih mengandung parameter. Model regresi kuadratik itu adalah sebagai berikut: 

Y = a + b1X1 + b2X2i + e

dengan : 
     a : konstanta
    bi : koefisien regresi
    Xi: variabel bebas
    Y : Variabel terikat
    e  : eror

Error pada regresi non-linear diasumsikan untuk mempunyai nilai harapan sebesar nol, ragam yang konstan dan tidak dikorelasikan, sama seperti asumsi error pada model regresi linear (Neter, J., Kutner, M.H., Nachtsheim, C.J.,Wasserman,W., 1996). Analisis regresi non linier yang sering digunakan adalah bentuk  logaritmic baik yang biasa (Log X), maupun logaritma natural (Ln X = 2,718Log X). Koefisien yang diperoleh dari analisis regresi logaritma/fungsi pangkat akan langsung menunjukkan elatisitasnya. Analisis ini harus mendasarkan pada teori atau pengembangannya yang relevan dengan obyek penelitian  

Penyajian Data


Penyajian data dilakukan ke dalam tampilan yang sistematis untuk keperluan penganalisisan sehingga memberikan informasi yang bermakna. Untuk menghasilkan gambaran data yang komunikatif dan informatif maka data harus disajikan sesuai dengan kebutuhan. Bentuk penyajian data ada dua yaitu penyajian data dalam bentuk tabel dan penyajian data dalam bentuk Diagram.

A.Penyajian Data dengan Tabel
Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara rinci sehingga memudahkan untuk dilakukan analisis terhadap data tersebut. Macam–macam penyajian data dalam bentuk tabel diantaranya adalah sebagai berikut;

1. Tabel Baris Kolom
Tabel baris kolom ini adalah yang terdiri dari baris dan kolom. Tabel baris dan kolom ini dapat dibedakan menjadi tiga arah, yaitu tabel satu arah, dua arah dan tiga arah.
a. Tabel satu arah yaitu tabel yang berisi mengenai sutau hal atau satu karakteristik saja. Tabel ini merupakan bentuk tabel yang paling sederhana. Misalnya tabel tentang Top Brand Index Smarthphone seperti berikut:

Contoh tabel satu arah atau sederhana
Top Brand Index 5 perusahaan Smarthpone
di Indonesia tahun 2015
No
Merek
Top Brand Index
1
Samsung
29.7%
2
Blackberry
24.7%
3
Nokia
16.7%
4
iPhone
4.5%
5
Smartfren
3.8%

b  b.Tabel dua arah yaitu tabel yang berisi menganai hubungan dua hal atau dua karakteristik yang berbeda. Misalnya data Penjualan dan market share perusahaan smarthphone.


Contoh tabel dua arah:
Penjualan dan Market Share 5 Perusahaan Smartphone
No
Perusahaan
Unit (Juta)
Market share
1
Samsung
78,1
23,8%
2
Apple
39,3
12%
3
Huawei
17,3
5,3%
4
Xiaomi
16,9
5,2%
5
Lenovo
16,8
5,1 %
6
Other
159,2
48,6
Total
327,6
100
            Sumber: IDC World Wide Quartely Mobile Phone Tracker, October 29, 2014

   c.Tabel tiga arah, yaitu tabel yang berisi mengenasi hubungan tiga hal atau tiga karakteristik yang berbeda. Misalnya data jumlah penduduk DKI Jakarta berdasarkan wilayah, jenis kelamin dan kewarganegaraan.


 Contoh tabel tiga arah
Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011
Wilayah
WNI (Ribuan)
WNA
Total (Ribuan)
L
P
Jumlah
L
P
Jumlah
Jakarta Pusat
575,2
547,7
1.122,9
342
354
696
1.123,7
Jakarta Utara
887,1
828,5
1.715,5
433
374
807
1.716,3
Jakarta Barat
1.1651,1
1.094.1
2.259,6
389
346
735
2.260,3
Jakarta Selatan
1.099,1
1.035.1
2.134,8
401
340
741
2.135,6
Jakarta Timur
1.510,1
1.415.2
2.925,6
574
536
1.110
2.926,7
Kep. Seribu
12,6
12,3
24,9
6
2
8
24,9
Total
5.250,6
4.932,8
10.183,5
2.145
1.952
4.097
10.187,6
                 Sumber: www.manajemenproyekindonesia.com


3.Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, namun dalam tabel ini memiliki ciri khusus, yaitu menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom. contoh
Contoh tabel kontingensi
Tingkat Pendidikan Responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan
Jml
SD
SMP
SMA
Laki-laki
25
20
15
60
Perempuan
20
12
8
40
Jumlah
45
32
23
100

2   4.Tabel Silang
Penyajian data dalam bentuk tabel silang dapat memberikan informasi mengenai dua hal atau atau lebih yang berkaitan/berhubungan secara bersamaan. Misalnya  data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi dan prosentase  jumlah karyawan yang memiliki Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari dua variable. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua variable akan tergantung dari data yang diperoleh (Burhan Nurgiyantoro, 2004:42). Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampillkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan. Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya jumlah keseluruhan dan jumlah per gender.

Contoh tabel kontingensi

Persepsi Responden terhadap Suatu Produk

Produk
Pendapat tentang Suatu Produk
Total
Sangat tidak bagus
Kurang bagus
Cukup bagus
Bagus
Sangat bagus
A
10
6
8
5
4
33
B
8
4
12
6
5
35
C
5
6
2
4
6
23
D
2
4
8
5
10
29
Jumlah
25
20
30
20
25
120


B.Penyajian Data dengan Diagram

Selain dapat disajikan dalam bentuk tabel, data juga dapat disajikan dalam bentuk diagram. Diagram adalah gambar yang menyajikan data secara visual yang biasanya berasal dari tabel yang telah dibuat sebelumnya. Diagram masih memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat memberikan gambaran data secara mendetail. Penyajian data dalam bentuk diagram atau grafik biasanya lebih menarik karena data disajikan dalam bentuk visual. Bentuk diagram yang sering digunakan diantaranya adalah diagram garis, diagram batang, diagram lingkar, diagram peta,


      1.    Diagram Garis
Diagaram garis adalah penyajian data dalam bentuk garis yang menggambarkan perkembangan dan perubahan suatu keadaan. Biasanya diagram garis digunakan untuk menyajikan data berdasarkan pengatmatan dari waktu-kewaktu secara berurutan. Sumbu horisontal (mendatar) menunjukkan waktu pengamatan, sedangkan sumbu vertikal (tegak) menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Berikut contoh diagram Garis




2 Diagram Batang
Diagram batang adalah pennyajian data dalam bentuk persegi panjang tegak atau persegi panjang mendatar. Pada umumnya, diagram batang digunakan untuk menggambarkan perkembangan data dari suatu obyek tertentu. Ada dua jenis Diagram batang yaitu

1). Diagram Batang Tegak.
           2) Diagram Batang Mendatar 

3. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah gambaran grafik informasi kuantitatif menggunakan lingkaran dimana dapat menunjukkan kontribusi dari masing-masing informasi yang disajikan. contohnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini


4. Diagaram Peta
Diagram peta (kartogram) adalah diagram yang  menggambarkan suatu fenomena atau keadaan dengan dihubungkan dengan tempat atau lokasi suatu kejadian. Teknik cara membuatnya dengan menggunakan peta geografis sebagai dasar untuk menerangkan data dan fakta yang terjadi. contoh sebaran jumlah penduduk, peta rawan bencana, sebaran produksi minyak di indonesia, sebaran produksi padi, dll

                                                                  sumber: http://balitbangda.sulutprov.go.id