Menurut laporan Global
Innovation Index (GII) tahun 2019 , tingkat inovasi Negara Indonesia dengan
skor 29,8 tidak berubah dibandingkan dengan tahun lalau yaitu berada pada
peringkat ke 85 dari 129 Negara, Jauh di bawah Singapura (8) Malaysia (35),
Vietnam (42), Thailand (43) Filiphina (54) dan Brunei Darussalam (71). GII
menggunakan 80 indikator untuk menilai tingkat inovasi dari 129 negara pada
tahun 2019 diantaranya investasi, penelitian dan pengembangan, hak paten
internasional, pemgembangan aplikasi modail dan ekspor produk beteknologi
tinggi. Direktur Jenderal World
Intellectual Property Organization (WIPO) Francis Gurry menyatakan, peringkat
GII menunjukkan bahwa negara yang memprioritaskan inovasi dalam kebijakannya
telah melihat peningkatan signifikan dalam peringkat mereka. Kebanyakan klaster
penghasil inovasi sains dan teknologi terdapat di Amerika Serikat, China , dan
German, sementara Brazil, India, Iran, Rusia, dan Turki juga termasuk dalam
peringkat 100 besar. Lima daerah teratas penghasil inovasi dunia di antaranya
Tokyo-Yokohama (Jepang), Shenzen-Hong Kong (China), Seol (Korea Selatan),
Beijing (China), dan San Jose-San Fransisco (Amerika Serikat).
Daya Saing Ekonomi Negara
Indonesia pada tahun 2019 menduduki peringkat ke 32 Dunia atau naik 11
peringkat dari tahun sebelumnya yang berada di posisi ke-43 (IMD World
Competitiveness Ranking 2019). IMD
menggunakan empat indikator utama dalam penilaiannya, yakni kinerja ekonomi,
efisiensi pemerintahan, efisiensi bisnis, dan infrastruktur. Indonesia
menunjukkan perbaikan daya saing yang paling menggembirakan di kawasan Asia
Pasifik. Hal ini berkat perbaikan efisiensi di sektor pemerintahan, pembangunan
infrastruktur, dan iklim bisnis. IMD juga menyebut salah satu keunggulan
Indonesia adalah upah buruh yang rendah dibandingkan 63 negara lainnya di Asia
Pasifik. Dalam daftar tersebut, Indonesia berada berada di bawah Jepang dan
Prancis yang berada di posisi ke-30 dan ke-31. Adapun Republik Ceko dan
Kazakhstan berada di bawah Indonesia, masing-masing di posisi ke-33 dan ke-34..
Keterampilan dari sumber daya manusia (SDM) Indonesia
menduduki peringkat keempat di antara negara-negara di Asia Tenggara. Hal
tersebut berdasarkan salah satu pilar penilaian dalam Indeks Daya Saing Global
(GCI) yang dirilis oleh World Economy Forum (WEF) pada 2018. Di peringkat
pertama ada Singapura, kemudian disusul Malaysia dan Brunei Darussalam. Secara
global, peringkat Indonesia terpaut cukup jauh dengan negeri jiran. Berkaca
dari hal tersebut, pemerintah menggalakkan berbagai program seperti pelatihan
vokasi, pemagangan berbasis kompetensi di perusahaan, hingga melakukan
sertifikasi kompetensi. Salah satu pendekatan GCI adalah human-centric approach
yakni penilaian tentang keterampilan SDM. Penilaian ini mencakup efektivitas
tahun pendidikan, tingkat pelatihan staf, kualitas pelatihan vokasi, dan
skillset lulusan. Selain itu meliputi keterampilan digital, kemudahan menemukan
karyawan terampil, ekspektasi periode pendidikan, berpikir kritis dalam proses
pembelajaran, hingga rasio murid-guru pada pendidikan dasa