SELAMAT DATANG DI BLOG EKONOMI DAN STATISTIKA <<<<<<<<>>>>>>>>>>> >>>>> MARI MEMBANGUN BANGSA INDONESIA YANG MAJU DAN SEJAHTERA <<<<<<<<<<

Thursday, 18 July 2019

Penyajian Data


Penyajian data dilakukan ke dalam tampilan yang sistematis untuk keperluan penganalisisan sehingga memberikan informasi yang bermakna. Untuk menghasilkan gambaran data yang komunikatif dan informatif maka data harus disajikan sesuai dengan kebutuhan. Bentuk penyajian data ada dua yaitu penyajian data dalam bentuk tabel dan penyajian data dalam bentuk Diagram.

A.Penyajian Data dengan Tabel
Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara rinci sehingga memudahkan untuk dilakukan analisis terhadap data tersebut. Macam–macam penyajian data dalam bentuk tabel diantaranya adalah sebagai berikut;

1. Tabel Baris Kolom
Tabel baris kolom ini adalah yang terdiri dari baris dan kolom. Tabel baris dan kolom ini dapat dibedakan menjadi tiga arah, yaitu tabel satu arah, dua arah dan tiga arah.
a. Tabel satu arah yaitu tabel yang berisi mengenai sutau hal atau satu karakteristik saja. Tabel ini merupakan bentuk tabel yang paling sederhana. Misalnya tabel tentang Top Brand Index Smarthphone seperti berikut:

Contoh tabel satu arah atau sederhana
Top Brand Index 5 perusahaan Smarthpone
di Indonesia tahun 2015
No
Merek
Top Brand Index
1
Samsung
29.7%
2
Blackberry
24.7%
3
Nokia
16.7%
4
iPhone
4.5%
5
Smartfren
3.8%

b  b.Tabel dua arah yaitu tabel yang berisi menganai hubungan dua hal atau dua karakteristik yang berbeda. Misalnya data Penjualan dan market share perusahaan smarthphone.


Contoh tabel dua arah:
Penjualan dan Market Share 5 Perusahaan Smartphone
No
Perusahaan
Unit (Juta)
Market share
1
Samsung
78,1
23,8%
2
Apple
39,3
12%
3
Huawei
17,3
5,3%
4
Xiaomi
16,9
5,2%
5
Lenovo
16,8
5,1 %
6
Other
159,2
48,6
Total
327,6
100
            Sumber: IDC World Wide Quartely Mobile Phone Tracker, October 29, 2014

   c.Tabel tiga arah, yaitu tabel yang berisi mengenasi hubungan tiga hal atau tiga karakteristik yang berbeda. Misalnya data jumlah penduduk DKI Jakarta berdasarkan wilayah, jenis kelamin dan kewarganegaraan.


 Contoh tabel tiga arah
Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011
Wilayah
WNI (Ribuan)
WNA
Total (Ribuan)
L
P
Jumlah
L
P
Jumlah
Jakarta Pusat
575,2
547,7
1.122,9
342
354
696
1.123,7
Jakarta Utara
887,1
828,5
1.715,5
433
374
807
1.716,3
Jakarta Barat
1.1651,1
1.094.1
2.259,6
389
346
735
2.260,3
Jakarta Selatan
1.099,1
1.035.1
2.134,8
401
340
741
2.135,6
Jakarta Timur
1.510,1
1.415.2
2.925,6
574
536
1.110
2.926,7
Kep. Seribu
12,6
12,3
24,9
6
2
8
24,9
Total
5.250,6
4.932,8
10.183,5
2.145
1.952
4.097
10.187,6
                 Sumber: www.manajemenproyekindonesia.com


3.Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, namun dalam tabel ini memiliki ciri khusus, yaitu menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom. contoh
Contoh tabel kontingensi
Tingkat Pendidikan Responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan
Jml
SD
SMP
SMA
Laki-laki
25
20
15
60
Perempuan
20
12
8
40
Jumlah
45
32
23
100

2   4.Tabel Silang
Penyajian data dalam bentuk tabel silang dapat memberikan informasi mengenai dua hal atau atau lebih yang berkaitan/berhubungan secara bersamaan. Misalnya  data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi dan prosentase  jumlah karyawan yang memiliki Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari dua variable. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua variable akan tergantung dari data yang diperoleh (Burhan Nurgiyantoro, 2004:42). Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampillkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan. Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya jumlah keseluruhan dan jumlah per gender.

Contoh tabel kontingensi

Persepsi Responden terhadap Suatu Produk

Produk
Pendapat tentang Suatu Produk
Total
Sangat tidak bagus
Kurang bagus
Cukup bagus
Bagus
Sangat bagus
A
10
6
8
5
4
33
B
8
4
12
6
5
35
C
5
6
2
4
6
23
D
2
4
8
5
10
29
Jumlah
25
20
30
20
25
120


B.Penyajian Data dengan Diagram

Selain dapat disajikan dalam bentuk tabel, data juga dapat disajikan dalam bentuk diagram. Diagram adalah gambar yang menyajikan data secara visual yang biasanya berasal dari tabel yang telah dibuat sebelumnya. Diagram masih memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat memberikan gambaran data secara mendetail. Penyajian data dalam bentuk diagram atau grafik biasanya lebih menarik karena data disajikan dalam bentuk visual. Bentuk diagram yang sering digunakan diantaranya adalah diagram garis, diagram batang, diagram lingkar, diagram peta,


      1.    Diagram Garis
Diagaram garis adalah penyajian data dalam bentuk garis yang menggambarkan perkembangan dan perubahan suatu keadaan. Biasanya diagram garis digunakan untuk menyajikan data berdasarkan pengatmatan dari waktu-kewaktu secara berurutan. Sumbu horisontal (mendatar) menunjukkan waktu pengamatan, sedangkan sumbu vertikal (tegak) menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Berikut contoh diagram Garis




2 Diagram Batang
Diagram batang adalah pennyajian data dalam bentuk persegi panjang tegak atau persegi panjang mendatar. Pada umumnya, diagram batang digunakan untuk menggambarkan perkembangan data dari suatu obyek tertentu. Ada dua jenis Diagram batang yaitu

1). Diagram Batang Tegak.
           2) Diagram Batang Mendatar 

3. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah gambaran grafik informasi kuantitatif menggunakan lingkaran dimana dapat menunjukkan kontribusi dari masing-masing informasi yang disajikan. contohnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini


4. Diagaram Peta
Diagram peta (kartogram) adalah diagram yang  menggambarkan suatu fenomena atau keadaan dengan dihubungkan dengan tempat atau lokasi suatu kejadian. Teknik cara membuatnya dengan menggunakan peta geografis sebagai dasar untuk menerangkan data dan fakta yang terjadi. contoh sebaran jumlah penduduk, peta rawan bencana, sebaran produksi minyak di indonesia, sebaran produksi padi, dll

                                                                  sumber: http://balitbangda.sulutprov.go.id





Pengertian Statistika


Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, mengintreprestasikan, dan mempresentasikan data. Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data.(wikipedia). Sedangkan Statistik adalah kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam table dan atau diagram yang melukiskan suatu persoalan.
Secara etimologis kata "statistik" berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada mulanya, kata "statistik" diartika sebagai "kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada "kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif)" saja; bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik.
Dalam kamus bahasa Inggris akan kita jumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua kata itu mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya "ilmu statistik", sedang kata statistic diartika sebagai "ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel," yaitu sebagai lawan dari kata "parameter" yang berarti "ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi".

Statistika dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensia. Statistika deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Sedangkan pengertian statistika inferensia adalah metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan tentang seluruh gugus data induknya.

Source:
www.wikipedia.com
http://risamasu.files.wordpress.com
Sudijono, Anas. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. Raja Grafindo Persada : Jakarta

Tuesday, 9 July 2019

Mampukah Ekonomi Indonesia tumbuh sesuai Target pada tahun 2019

Negara Indonesia memiliki sumberdaya alam yang luar biasa, namun dalam pengelolaan dan pemanfaatannya belum memberikan kesejahteraan yang diharapkan seluruh Bangsa Indonesia. Perekonomian Indonesia di Kuartal I tahun 2019 tumbuh 5,07% lebih rendah dibandingkan pada Kuartal IV tahun 2018 sebesar 5,18%.  Walaupun menurun jika dibandingkan dengan Kuartal yang sama pada tahun 2018 sebesar 5,06 yang sebenarnya naik tipis seperti terlihat pada Gambar berikut;

                                        sumber: bi.go.id

Pertumbuhan ekonomi indonesia yang dapat dilihat dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto masih ditopang dari wilayah Jawa yang memberikan kontribusi sebesar 59,03% (bi.go.id). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Nasional sepanjang tahun 2019 akan berada di level 5,2% atau di bawah target 5,3% (finance.detik.com). Berbagai kebijakan telah diterapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Hal ini perlu dukungan dari pelaku usaha untuk lebih meningkatkan kegiatan ekonominya agar dapat mencapai pertumbuhan ekonmi yang diinginkan. Kita berharap pertumbuhan ekonomi Indonesai tahun 2019 bisa lebih tinggi lagi ddari yang ditargetkan.


Tuesday, 3 May 2016

BI: Ekonomi Indonesia Melaju Sekitar 5,1 Persen di Kuartal I

Bank‎ Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2016 di kisaran 5,1 persen. Angka itu di atas pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) sebesar 4,71 persen, maupun pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV tahun 2015 sebesar 5,04 persen.

Menurut Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016 terutama ditopang oleh konsumsi dan investasi pemerintah yang lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2015. Belanja modal pemerintah sampai akhir Februari melesat 300 persen (yoy). Sementara, belanja barang pemerintah naik 60 persen (yoy). Dari sisi konsumsi masyarakat, indikatornya memberikan sinyal positif. Misalnya, kenaikan indeks keyakinan konsumen maupun penjualan ritel.

Bank Indonesia juga memperkirakan defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) pada kuartal I akan lebih baik dibandingkan perkiraan di awal tahun. Hal ini ditopang oleh neraca perdagangan yang mencatatkan surplus US$1,15 miliar atau lebih baik dibandingkan dengan prediksi sebelumnya. 

Secara keseluruhan, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2016 ini akan berada di kisaran 5,2-5,6 persen (yoy) atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi tahun 2015 yiatu hanya sebesar 4,79 persen.

Source:http://www.cnnindonesia.com