Menurut Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016 terutama ditopang oleh
konsumsi dan investasi pemerintah yang lebih tinggi dibandingkan periode
yang sama tahun 2015. Belanja modal pemerintah sampai akhir Februari melesat 300 persen (yoy).
Sementara, belanja barang pemerintah naik 60 persen (yoy). Dari sisi konsumsi masyarakat, indikatornya memberikan sinyal positif.
Misalnya, kenaikan indeks keyakinan konsumen maupun penjualan ritel.
Bank Indonesia juga memperkirakan defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD)
pada kuartal I akan lebih baik dibandingkan perkiraan di awal tahun.
Hal ini ditopang oleh neraca perdagangan yang mencatatkan surplus
US$1,15 miliar atau lebih baik dibandingkan dengan prediksi sebelumnya.
Secara keseluruhan, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2016 ini akan
berada di kisaran 5,2-5,6 persen (yoy) atau lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi tahun 2015 yiatu hanya sebesar 4,79 persen.
Source:http://www.cnnindonesia.com